Jumat, 17 Juli 2009

PAGI

Malam lusuh,
Mulai merangkak meninggalkan peraduannya,
Meninggalkan mimpi-mimpi tak jadi

Bulan membara telah redup,
Singgahi kegundahan
Pamit pada semarak cakrawala biru

Aku diam di ujung malam,
Hening…
tiada gemerisik dedaunan mengalun
hampiri telinga…buram…

Akankah esok tiba?
Mungkin sinar mentari kan menyeruak belantara,
Atau…mungkin juga ada kabar buruk tak sedap,
Terbungkus dalam jiwa mereka yang gelap dan rapuh
Dalam keyakinan yang meragu,
Atau keraguan yang diyakini?

Akan ada lagi yang terbujur kaku,
Meninggalkan banyak yang hidup,
Yang tak mengerti kenapa?

Esok pagi…
Aku masih berharap…
Tak ada bara api,
Tak ada hitamnya awan yang pekat,
Tak ada air mata tumpah ruah…
Tak ada doa kehilangan,
Tak ada kepongahan diri,

Tapi…siapa yang tahu..?
Ah, kiranya malam yang lusuh
Tak melahirkan pagi yang kelu dan getir.



Bandung, 16 Juli 2009
(Pergulatan hati di suatu sore)

Tidak ada komentar:

Pengikut